Tes PISA merupakan pengujian anak-anak sekolah berusia 15 tahun di berbagai negara. Peringkat yang baru dirilis adalah hasil tes 2018. Menteri pendidikan Indonesia yang menjabat saat itu adalah Muhadjir Effendy.
Pada 2018, ada total 79 negara yang berpartisipasi, bertambah tujuh negara dari tes 2015. Totalnya ada 600 ribu murid sekolah yang berpartisipasi dari seluruh dunia.
Berdasarkan laporan PISA yang baru rilis, Selasa 3 Desember 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara.
Berita lengkapnya baca di sini.
Bayangkan! Ranking 72 dari 77 negara sodara2. Alias ranking 6 dari bawah. Sungguh terharu.
Konon, salah satu penyebab jebloknya peringkat pendidikan Indonesia adalah sistem pendidikan kita yang berkutat pada hapalan teks. Oleh karena itu pemerintah berusaha keras untuk mengatasinya. Salah satunya dengan menerapkan proses pembelajaran yang HOTS alias pembelajaran tingkat tinggi.
Menurut mbah Abraham S Bloom ada 6 level dalam ranah kognitif yaitu :
- Mengingat
- Memahami
- Menerapkan
- Menganalisis
- Mengevaluasi
- Mencipta
Oleh karena itu kami mengundang narasumber dari LPMP Semarang untuk mengajari kami tentang hal tersebut. Tentunya agar kami makin HOTS.
Jangan lupa bahagia gan |
Pak kaji Ibrahim, pak Diqin, pak Slamet, pak Yulis |
Tahlil dipimpin oleh pak H. Aziz |
Menyanyikan lagu Indonesia Raya |
Gaya pak Slamet memang keren |
Ngopi doeloe |
Mbah yoyon mencurigakan. |
Ibu2 syantix nampak serius |
Ati2 mbah, kelebon laler lo |
Tiga lawan satu |
Fotbar di hari terakhir workshop |
Pesan kesan dari pak BU |