Cari Blog Ini

Minggu, 02 Februari 2020

Jadi Guru Sekarang Harus HOTS

Tes PISA merupakan pengujian anak-anak sekolah berusia 15 tahun di berbagai negara. Peringkat yang baru dirilis adalah hasil tes 2018. Menteri pendidikan Indonesia yang menjabat saat itu adalah Muhadjir Effendy.
Pada 2018, ada total 79 negara yang berpartisipasi, bertambah tujuh negara dari tes 2015. Totalnya ada 600 ribu murid sekolah yang berpartisipasi dari seluruh dunia. 
Berdasarkan laporan PISA yang baru rilis, Selasa 3 Desember 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara.

Berita lengkapnya baca di sini.

Bayangkan! Ranking 72 dari 77 negara sodara2. Alias ranking 6 dari bawah. Sungguh terharu.


Konon, salah satu penyebab jebloknya peringkat pendidikan Indonesia adalah sistem pendidikan kita yang berkutat pada hapalan teks. Oleh karena itu pemerintah berusaha keras untuk mengatasinya. Salah satunya dengan menerapkan proses pembelajaran yang HOTS alias pembelajaran tingkat tinggi.

Menurut mbah Abraham S Bloom ada 6 level dalam ranah kognitif yaitu :
  1. Mengingat
  2. Memahami
  3. Menerapkan
  4. Menganalisis
  5. Mengevaluasi
  6. Mencipta
Level 1 sampai 3 disebut LOTS (Low Order Thinking Skill) alias level rendah, level 4 sampai 6 disebut HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Oleh karena itu kami mengundang narasumber dari LPMP Semarang untuk mengajari kami tentang hal tersebut. Tentunya agar kami makin HOTS.

Jangan lupa bahagia gan

Pak kaji Ibrahim, pak Diqin, pak Slamet, pak Yulis

Tahlil dipimpin oleh pak H. Aziz

Menyanyikan lagu Indonesia Raya

Gaya pak Slamet memang keren

Ngopi doeloe

Mbah yoyon mencurigakan.

Ibu2 syantix nampak serius

Ati2 mbah, kelebon laler lo


Tiga lawan satu

Fotbar di hari terakhir workshop

Pesan kesan dari pak BU